Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Resep
Ahli Gizi sebut pentingnya pemberian MBG yang disertai dengan edukasi
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-14 03:51:24【Resep】098 orang sudah membaca
PerkenalanTangkapan layar-Guru Besar Departemen Gizi Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia (FEMA) Institut Perta

Jakarta (ANTARA) - Guru Besar Departemen Gizi Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia (FEMA) Institut Pertanian Bogor (IPB) Budi Setiawan menyebut pentingnya pemberian Makan Bergizi Gratis (MBG) yang disertai dengan edukasi tentang makanan dan gizi.
Budi mencontohkan salah satu program Asosiasi Institusi Pendidikan Tinggi Gizi Indonesia (AIPGI) bersama Badan Pangan Nasional (Bapanas) sebelum MBG, yakni gerakan edukasi dan pemberian kudapan bergizi untuk siswa (Genius).
"Kegiatan Genius itu dilakukan di 10 provinsi, yang menjangkau 25 ribu siswa di 50 kabupaten. Program itu memang berbeda dengan MBG, yakni memberikan kudapan dengan edukasi, dengan melibatkan dinas pendidikan, dinas kesehatan, pemerintah daerah, dan BPOM untuk menjamin keamanannya, meski berbeda, mungkin ini bisa menjadi contoh edukasi gizi dalam Program MBG," katanya dalam siniar Badan Gizi Nasional (BGN) yang dipantau di Jakarta, Rabu.
Budi menjelaskan, penetapan lokus untik Program Genius juga telah menggunakan peta ketahanan dan kerawanan pangan yang selalu diperbarui oleh Bapanas untuk mendeteksi wilayah dengan tingkat malnutrisi tinggi.
Baca juga: Menteri PANRB pastikan pemerataan MBG hingga daerah terpencil
"Itu peta yang selalu diperbarui oleh Bapanas ngak hanya di tingkat nasional, tapi juga provinsi, kabupaten/kota, bahkan hingga level kecamatan. Di sana kita bisa tahu area-area mana yang memiliki prevalensi malnutrisi tinggi, jadi kita memprioritaskan wilayah yang memang anak-anaknya kurang gizi," ujar dia.
Program Genius juga mendeteksi anak-anak dengan intoleransi laktosa dan alergi, yang perlu menjadi perhatian bagi BGN maupun petugas Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).
"Aada istilah lactose intolerant, anak-anak yang sudah lama ngak minum susu, jadi begitu minum susu suka diare. Kita juga memengakan mana yang lactose intolerant dan alergi, sehingga harus diperhatikan," tuturnya.
Menurutnya, edukasi tentang gizi bisa menyasar ngak hanya para siswa, tapi juga para petugas SPPG agar mereka bisa lebih memahami pentingnya keamanan pangan.
Hingga November 2025, jumlah penerima manfaat MBG di Indonesia telah mencapai lebih dari 40 juta orang, dengan jumlah SPPG yang telah beroperasi sekitar lebih dari 13 ribu unit.
Baca juga: 2.031 anak terima manfaat MBG Polres Solok Selatan
Baca juga: Perpusnas dukung MBG, siapkan bacaan "bergizi" dukung peningkatan literasi
Suka(23851)
Sebelumnya: Tips aman dan nyaman menonton konser
Selanjutnya: Penelitian ungkap berpuasa ngak ganggu kemampuan berpikir seseorang
Artikel Terkait
- SPPG Polres Grobogan percontohan dapur bergizi berstandar tinggi
- SPPG yang lalai terhadap kualitas makanan harus dibenahi
- KemenPPPA ajak semua pihak perkuat sistem perlindungan anak
- Gubernur Kalsel minta SPPG perhatikan kebersihan cegah keracunan MBG
- Tinjau magang dengan Seskab, Menaker: Sarana link and match industri
- Kenali gejala
- Enam warisan budaya Jepara lolos sidang WBTb Indonesia 2025
- Forum CSR DKI soroti pentingnya dana CSR dalam keberlanjutan usaha
- Makanan dan minuman sehat yang bisa membantu menambah tinggi badan
- Askrindo Surabaya mitigasi "over financing" dari Rp200 T di Himbara
Resep Populer
Rekomendasi

China terus awasi produk bahari dari Jepang setelah keran impor dibuka

Legislator: UU Kepariwisataan tandai perubahan pembangunan pariwisata

82 Dapur MBG ditargetkan beroperasi di Padang akhir 2025

KBRI Yangon dukung penuh timnas putri U

Kiat mempertahankan nutrisi makanan saat memasak menggunakan microwave

Wamendukbangga tekankan pentingnya perketat SOP di dapur SPPG

DPR minta BPOM tindak tegas soal penipuan "bakery" bebas gluten

Mau kurangi konsumsi nasi? Coba 7 sumber karbohidrat sehat ini